Ini Yang Harus Kamu Tahu Tentang Raja Ampat Papua - This is Raja Ampat

Menurut cerita masyarakat sekitar, nama Raja Ampat berasal dari empat raja yang dilahirkan dari empat butir telur yang ditemukan oleh seorang putri. Setelah tumbuh dewasa, mereka menyebar ke empat daerah, yaitu Waigeo, Misool Timur, Misool Barat, dan Salawati. Di sanalah tempat yang sekarang dikenal dengan Raja Ampat.

Gugusan pulau karang kecil yang dikelilingi oleh air jernih (shutterstock.com)
Secara geografis Raja Ampat terletak di sebelah barat Papua, tepatnya di sebelah bagian 'paruh burung' Pulau Papua. Saat Kesultanan Tidore masih berjaya, Raja Ampat menjadi bagian dari wilayah Kesultanan Islam Maluku Tersebut. Namun, di zaman penjajahan Belanda, Raja Ampat justru masuk dalam wilayah Papua. Sekarang Raja Ampat menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat.

Baca Juga:
 Kepulauan Raja Ampat, Surga Wisata Bahari dari Indonesia Timur

Raja Ampat Tempat Terbaik Untuk Diving dan Snorkeling

Raja Ampat sendiri memiliki setidaknya tiga tempat menyelam yang paling direkomendasikan oleh para pegiat olahraga selam, yaitu Cape Kri, Sardines, dan Blue Magic. Ketiganya berada di sebelah selatan Pulau Waigeo. Selain di Waigeo, Pulau Misool juga punya keindahan taman bawah air yang mencengangkan. Bayangkan, kita bisa melihat ikan-ikan hias lalu-lalang tanpa harus menceburkan diri ke dalam air.

Jika kalian malas atau malah tidak bisa menyelam, berkeliling perairan Raja Ampat dengan menggunakan perahu bisa menjadi pilihan menarik. Ada dua jenis kapal atau perahu yang bisa digunakan untuk berkeliling pulau di Raja Ampat, kapal nelayan dan kapal cepat yang memang disediakan untuk kebutuhan para wisatawan.

Melihat Butiran Mutiara Waigeo

Selain Penyelaman, di Pulau Waigeo para turis maupun wisatawan lokal juga bisa melihat sendiri bagaimana butiran-butiran mutiara diternak oleh para petani lokal.

Bunker Salawati - Raja Ampat

Pulau Salawati ini memiliki bunker-bunker atau ruangan bawah tanah yang dibangun oleh tentara Jepang dan Belanda saat Perang Dunia II. Kalian tak perlu takut kalau ingin melihat bunker ini. Sebab, ada pemandu wisata yang bersedia menemani perjalanan supaya tidak tersesat.

Air Terjun Batanta yang Unik

Di Pulau Batanta, ada dua desa yang dihuni penduduk asli Pulau Batanta. Pulau ini memiliki objek wisata berupa air terjun. Siapa yang sangka bahwa di tengah-tengah Raja Ampat juga ada air terjun. Air Terjun Batanta memiliki keunikan berupa gua kecil di balik airnya. Kalian yang ingin mengunjungi air terjun ini harus menyusuri hutan karena lokasinya tepat di tengah hutan. Namun setelah sampai, kalian pasti tidak akan menyesal karena bisa menikmati sejuknya air yang jatuh dari ketinggian 10 meter ini.

Jarang Listrik

Soal penginapan, kalian tidak perlu merisaukan lagi karena sekarang keempat pulau besar Raja Ampat sudah berdiri penginapan. Harganya pun macam-macam, dari Rp 150.000 hingga yang bertarif di atas tiga juta rupiah per malamnya. Namun semahal apapun penginapan di sini, jangan harap bisa menikmati listrik 24 jam seperti di rumah. Namanya juga daerah terpencil, jadi untuk penerangan masih mengandalkan genset. Jadi, umumnya listrik hanya dinyalakan saat matahari tenggelam.

Waktu Terbaik ke Raja Ampat

Menurut beberapa orang yang pernah melancong ke Raja Ampat, kalau kita mau ke Raja Ampat sebaiknya datang di bulan Oktober hingga November. Kenapa begitu? Dua bulan itu disebut sebagai bulan teduh, arus laut tenang, tidak banyak hujan apalagi badai. Di bulan teduh ini biasanya wisatawan bisa menikmati atraksi lumba-lumba dan paus yang meloncat-loncat di permukaan air.

Sumber: Benua Maritim Indonesia, Tiga Ananda